Salah satu tren paling menonjol dalam kemasan pemasok mie grosir adalah munculnya bahan biodegradable dan kompos. Kemasan yang terbuat dari serat nabati seperti tepung tangan, kopor tebu, dan bambu semakin populer. Bahan-bahan ini rusak secara alami dan tidak berkontribusi pada limbah jangka panjang, menawarkan keunggulan lingkungan yang jelas dibandingkan kemasan plastik tradisional. Banyak produsen mie sekarang menggunakan pembungkus dan tas yang dapat terbiodegradasi yang membuat mie tetap segar sambil meminimalkan dampak lingkungan mereka.
Tren pertumbuhan lain dalam industri grosir mie adalah langkah menuju desain kemasan minimalis. Idenya adalah menggunakan lebih sedikit material dan mengurangi limbah dengan memilih desain yang sederhana, fungsional, dan dapat didaur ulang. Misalnya, alih-alih menggunakan beberapa lapisan kemasan, produsen beralih ke kertas lapis tunggal atau kemasan kardus yang dapat dengan mudah didaur ulang. Dengan merangkul bahan yang dapat didaur ulang seperti kertas, kardus, dan glassine, pemasok mie grosir memudahkan konsumen untuk membuang kemasan secara bertanggung jawab.
Kantong ramah lingkungan dan tas yang dapat ditutup kembali yang terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang atau kompos juga menjadi semakin populer di pasar grosir mie. Paket -paket ini ringan, mudah diangkut, dan memastikan mie tetap segar tanpa perlu kemasan plastik yang berlebihan. Selain itu, kantong ini dirancang untuk mengurangi limbah makanan dengan menjaga produk tetap tertutup dan diawetkan lebih lama, menguntungkan konsumen dan lingkungan.